Agraris.id, Jember – Sebanyak 30 petani muda dan mahasiswa pertanian mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Padat (POP) yang dilakukan oleh Pos Pelayanan Agensi Hayati (PPAH) Ollehnah Terro Desa Darsono, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember , (17/9/2023).

Kegiatan ini berlangsung di rumah ketua kelompok tani Ciptodadi Desa Darsono. Pada pelaksanan kegiatan sosialisasi dan pelatihan dihadari oleh berbagai pihak seperti : Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember yang terdiri dari Program Studi Ilmu Tanah, Agribisnis, dan Agroteknologi serta Mahasiswa Pertanian Politeknik Negeri Jember dari Jurusan Produksi Pertanian.

Sayadi (40), Ketua Kelompok Tani Ciptodadi dan Ketua Pos Pelayanan Agen Hayati Ollehnah Terro Desa Darsono Kecamatan Arjasa. menyebutkan
 “Pupuk organik padat merupakan pupuk organik berupa kompos yang mengandung bahan organik yang mengalami pelapukan karena adanya interaksi dengan mikroba yang ada didalamnya. Bahan organik yang bisa digunakan seperti dedaunan, kotoran hewan, jerami padi, dan lain-lain. “Untuk bahan yang digunakan dalam praktek pembuatan pupuk organik padat bahan bahannya sangat mudah dan bahannya mudah untuk didapatkan seperti : Kotoran sapi, kambing dan ayam, abu dapur/ tumang, abu sekam dan dekomposer”.

” Mekanisme kerja pupuk organik padat yaitu akan memperbaiki kesuburan tanah sehingga akar akan berkembang lebih baik dan memberikan suplai hara. Selain mengadung unsur hara yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman, pemberian pupuk organik padat pada tanah sangat berperan dalam memperbaiki sifat fisik dan sifat biologi tanah. Dengan mengelola dan menfaankan limbah pertanian yang tepat diharapkan dapat, menekan penggunaan bahan kimia sintesis dalam berbudidaya serta petani dapat memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi dan tidak mencemari lingkungan sekitar”. Sambungnya

“Sebagian besar tanah dinegera kita khususnya di pertanian sedang sakit / kritis karena tanah yang digunakan untuk rumah bagi tempat tinggal mikroba, tempat tinggal akar pada tanaman sudah ada tidak aman lagi sesuai dengan fungsinya, hal ini dikarekan sudah terlalu banyak diberikan bahan kimia sintesis, seperti pestisida, herbisida, insektisida kimia yang digunakan pada budidaya konvensional. Hal ini lah membuat peran makhluk hidup dalam tanah dan musuh alami mengalami kematian, belum lagi dapat lingkungan dan ekosistem yang tidak seimbang.” Ujar Sayudi Ketua Kelompok Tani Ciptodadi dan Ketua Pos Pelayanan Agen Hayati Ollehnah Terro Desa Darsono Kecamatan Arjasa.

Dea Ananda (21) yang merupakan Mahasiswa Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Jember yang mengikuti kegiatan pelatihan ikut mengapresiasi kegiatan tersebut.

” saya sangat bangga rasanya bisa bergabung, bercengkrama, dan berdialektika bersama dengan adek, teman, Kaka, dan bapak petani di PPAH Ollenah Terro ini. Dalam acara pelatihan pembuatan pupuk organik padat kemarin, saya mendapat banyak Insigne yang sangat positif baik berupa pengalaman, pengetahuan, dan kesadaran bahwa masih banyak sekali hal-hal yang kita anggap menjijikan seperti kotoran sapi, kambing, ayam ternyata mampu menciptakan pertanian yang sangat profit. Disamping itu penjelasan dari Bapak Sayudi (Pelaku Pertanian Organik) sangat membuka pikiran saya bahwa menjadi petani tidaklah sulit jika kita punya kemauan kuat untuk merubah pertanian yang lebih baik. Salah satunya benar pembuatan pupuk organik padat (POP) mampu membantu petani dalam mewujudkan impiannya untuk bertani sukses dan pastinya dapat mensejahterakan petani”.

Adapun acara tersebut diikuti oleh Alumni Politeknik Negeri Jember jurusan Produksi Pertanian, salah satunya Anisa Aprilia.

 “Saat ini usia saya 21 tahun dan baru saja lulus menjadi sarjana pertanian. Sebagai generasi muda tentu saja kita harus aktif mengikuti pelatihan untuk menambah skill kita. Salah satunya saya mengikuti kegiatan PPAH Ollehnah Terro di Desa Darsono, Arjasa, Jember. Kegiatan pelatihan POP ini sungguh luarbiasa, meskipun hanya dilakukan secara sederhana dengan bahan bahan yang ada tetapi hasilnya sangat luar biasa. Antusias mahasiswa pertanian yang ikut andil menambah kesan kekeluargaan. Penjelasan singkat dan edukatif dari Bapak Sayudi selaku ketua gapoktan sangat luar biasa sekali. Menurut saya kegiatan seperti ini harus dilakukan secara intensif agar dunia tau bahwa pertanian itu kerenn”. Tambahnya

Press Realase/Agr.id