Menjelang perhelatan Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI pada 10-15 Juni 2023, Pemko Padang sebagai tuan rumah mempersiapkan segalanya dengan matang. Mulai dari tempat pelaksanaan acara di kawasan Lanud Sutan Syahrir, Padang, pengamanan, pemondokan, hingga pemanfaatan oleh UMKM untuk meningkatkan pendapatan.

Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang mengimbau agar pelaku usaha memanfaatkan potensi meningkatkan pendapatan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang, Ferry Ervian Rinaldy menyampaikan sedang mengusahakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan kantor kelurahan sebagai display produk UKM. Perhelatan Penas KTNA atau dikenal Penastani yang akan diselenggarakan selama lima hari itu sebutnya akan mendatangkan keuntungan.

“Kita akan bantu memanfaatkan kantor kelurahan yang ada di sekitar lokasi pemodokan terbanyak. Nanti ini kita tanpa profit dan hanya dengan memanfaatkan tenda untuk menampilkan atau memajangkan produk UKM. Sehingga peserta Penastani bisa melihat dan bisa saja tertarik untuk membeli,” katanya.

Kemudian, tutur Ferry, para pelaku usaha nanti akan berperan menjajakan produknya ke pemondokan secara langsung. Pelaku UKM itu akan mengenakan pakaian yang mencerminkan adat Minangkabau.

“Nanti laki-laki pakai deta, perempuan pakai tikuluak di kepala. Ini antisipasi agar peserta Penas tidak merasa ada kejanggalan atau indikasi mereka tertipu jika membeli produk yang ditawarkan pelaku UKM kita,” ucapnya.

Selain itu kantor lurah sekitar pemondokan peserta Penastani, pihaknya juga bekerjasama dengan PHRI untuk mengoptimalkan pojokan lobi hotel. Menurutnya dengan turut menampilkan produk di sana, akan menarik perhatian pembeli atau tamu yang sengaja menghadiri kegiatan Penastani.

Tidak hanya itu, helatan Penastani yang diperkirakan mendatangkan lebih kurang ribuan orang itu akan juga akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Salah satunya warung atau kedai kopi di sekitar pemondokan.

“Kita mengimbau kepada seluruh pelaku usaha, baik yang merupakan binaan Dinas Koperasi dan UKM atau yang bukan agar tetap menjaga kualitas produknya. Manfaatkan momen ini, berikan kesan serta pelayanan yang baik bagi tamu yang datang ke Padang,” tukasnya.

Siapkan 300 Personel Satpol PP 

Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang juga mulai melakukan berbagai persiapan. Kasatpol PP, Mursalim, menjelaskan, adanya iven ini tentunya akan disiapkan dengan sebaik mungkin untuk menyambut para peserta Penastani.

“Jumlah personel yang akan diturunkan diperkirakan 300 orang, tentunya kita akan bekerja semaksimal mungkin untuk mensukseskan kegiatan ini,” terangnya.

Mursalim juga mengatakan personel yang diturunkan tentunya akan disebar berdasarkan titik pemondokan penginapan peserta.

“Data terakhir yang kita peroleh itu ada 3 kecamatan yang menjadi tempat pemondokan yaitu Padang Utara, Koto Tangah dan Nanggalo,” sebut Mursalim.

Selain itu, Mursalim juga menuturkan siap melakukan pengamanan dan memback-up aparat yang bertugas dalam rangka kedatangan RI 1, termasuk jalur yang akan dilewati.

“Terutama di jalur yang akan dilewati dan jalur pintu masuk menuju lokasi acara. Karena acaranya di Lanud Sutan Syahrir tentu ada yang masuk dari gerbang utama, ada yang dari belakang. Ini yang akan kita persiapkan sekaligus membersihkan lokasi acara, sehingga peserta berjalan di trotoar menuju pintu masuk tidak terhalang,” lanjutnya.

Pihaknya juga mengatakan saat ini sudah melakukan penertiban PKL dan membersihkan jalan menuju titik lokasi acara.

“Tentunya kita akan terus memantau menjelang puncak acara penastani. Kita juga menginginkan para peserta penastani ini nyaman saat berada di Padang dan PKL tidak mengganggu jalan,” terangnya.

Mursalim mengimbau kepada masyarakat Kota Padang untuk mendukung iven Penastani. Karena banyak keuntungan yang diperoleh dan sambutlah mereka (peserta Penastani) dengan sopan dan baik.

“Rangkul mereka, semoga kedatangan mereka dapat meningkatkan ekonomi. Mereka adalah tamu kita, mari kita sambut dengan senang hati,” harapnya.

Kesiapan Pemondokan 95 Persen

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian, Yoice Yuliani, mencatat persiapan pemondokan sudah mencapai 95 persen untuk 18 ribu kontingen.

“Semulanya ada lima kecamatan, Koto Tangah, Padang Utara, Nanggalo, Kuranji, dan Padang Barat. Namun yang jadi hanya tiga, batalnya Kuranji dan Padang Barat ini dikarenakan baru 18 ribu yang mendaftar,” ucap Yoice Yuliani.

Yoice menjelaskan, hal tersebut juga menimbang jarak kontingen ke lokasi venue di kawasan Lanud Sutan Syahrir.

“Kemudian, tidak ada kompensasi dari pembatalan ini. Kita pastinya sesuaikan dengan kondisi,” tambahnya.

Mengenai pemondokan, kata Yoice, akan dikenakan sebesar Rp150 ribu perhari, sudah termasuk makan pagi dan malam yang disediakan.
Namun, kata Yoice untuk lamanya menetap, semua itu dikembalikan kepada masing-masing Anggaran Pendapatan Daerah (APD) kontingen.

“Ada yang tiga hari, ada yang empat hari, ada yang lima hari. Lalu juga ada yang bergantian. Misalnya tiga hari si A, namun kemudian pulang dan digantikan kepada si B,” jelasnya.

Menyoal Kota Padang, ada sebanyak 100 kontingen yang dibiayai Pemko Padang. Masing-masing kontingen akan dibekali pakaian, topi, tas, beserta atribut lainnya.

“Untuk seluruh kontingen, mereka dibekali asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Asuransi ini juga dianggarkan oleh masing-masing kabupaten atau kota utusannya,” paparnya.

Dengan dihelatnya Penas KTNA ke-16 tahun 2023 di Kota Padang, tentunya tidak terlepas dari harapan-harapan kepada kontingen.

“Pertama, meningkatnya kunjungan ke Kota Padang. Meningkatnya kunjungan, pastinya perekonomian juga meningkat,” tuturnya.

Tak hanya itu, Yocie berharap, petani dan nelayan agar dapat menyerap dan menerapkan, baik ilmu dan teknologi yang ditampilkan khusus (gelar percontohan) nantinya. (cgk)