Agraris.id, Padang – Pemimpin Muda Pertanian Indonesia (PMPI) yang merupakan wadah komunikasi dan informasi pergerakan pengembangan dan pengabdian para pemuda,, malam tadi adakan diskusi nasional dengan tema ” Sapa Pemimpin Muda Pertanian” dengan tajuk Dari Provinsi Sumatera Barat untuk Pertanian Indonesia bersama mahasiswa dan aktivis pertanian di Sumatera Barat. (15/10/2023).

Sebanyak 100 lebih peserta menghadiri diskusi melalui zoom meeting tadi malam. Diskusi berjalan dengan alot dan interaktif. Adapun komposisi pemateri di acara tersebut adalah Arif Zulpriansyah Siregar,S.P selaku CEO Founder Pemimpin Muda Pertanian Indonesia, Cetra Gunawan selaku Presiden Mahasiswa Universitas Taman Siswa, Khuzairon Thoifur selaku Ketua HIMA Agro Universitas Eka Sakti, Ferry Ardiansyah selaku Presiden Mahasiswa Politeknik Pertanian Payakumbuh, Denny Ramadhan selaku Gubernur BEM FP Universitas Andalas dan Agusman selaku Gubernur BEM FP UMMY Solok.

Pancolo agung yang bertugas sebagai moderator memulai diskusi dengan menanyakan pendapat seluruh pemateri tentang apa saja yang telah dilakukan mahasiswa dan pemuda di Sumatera Barat di bidang pergerakan, pengembangan dan pengabdian di bidang pertanian. sebelum seluruh pemateri menjawab, Arif selaku founder dipersilahkan menyampaikan opening speech sekaligus memantik diskusi.

” …….. Diskusi malam ini giliran Sumatera Barat, setelah 2 provinsi dalam beberapa waktu lalu kita angkatkan. Harapannya agenda ini diisi dengan nalar nalar kritis, sikap nyata dan pendapat-pendapat luar biasa yang hadir dari seluruh peserta diskusi bukan hanya pemateri agar hari ini wadah diskusi yang kita berikan dapat dimanfaatkan sebagai ajang bertukar pikiran. Ditengah banyaknya permasalahan pertanian, ada satu yang perlu kita garis bawahi yakni permasalahan krisis regenerasi petani. Solusi utamanya adalah kita para pemuda ataupun mahasiswa yang konsen di bidang pertanian, Siapa lagi? maka dari itu kita memulainya dengan harus banyak anak muda ataupun mahasiswa hari ini berbicara dibidang pertanian sebelum turun kelapangan. itu salah satu langkah konkritnya, harus banyak berbicara dulu dibidang pertanian……” ujar Arif.

Diskusi pun berlangsung penuh semangat, pemateri lainnya dipersilahkan menyampaikan dan menjawab pertanyaan moderator.
“…. Hari ini memang banyak mahasiswa pertanian saja tidak ingin menjadi petani dan lebih memilih bekerja dikantoran …”  ujar Agusman

Begitupun pemateri lainnya menyampaikan pendapatnya mengapa hari ini banyak yang tidak ingin menjadi petani. beberapa alasannya yakni minimnya modal, petani dianggap pekerjaan kuno dan taraf hidup serta pekerjaan yang diharapkan pemuda terlalu besar. Dalam mengantisipasi masalah tersebut, dari seluruh lembaga yang di undang juga telah banyak melakukan kegiatan untuk mengajak anak muda khususnya mahasiswa pertanian dikampusnya masing-masing ikut turun melakukan inovasi dan pengabdian secara langsung ke petani. Seperti UMMY Solok membuat perangkap hama tikus, Himagro Eka Sakti memberikan edukasi pembuatan pupuk organik kepada kelompok tani dan Fieltrip kepengolaan hasil pertanian, BEM FP Universitas Andalas turun langsung kepetan menanyakan permasalahan petani baik secara produksi hingga kinerja penyuluh pertanian.

Dipenghujung acara, seluruh pemateri dan peserta diskusi berharap kegiatan ini harus berlanjut dan membentuk kerjasama seluruh elemen pemuda dan mahasiswa di Sumatera Barat harus andil membantu dan menyelesaikan permasalahn pertanian di Sumatera Barat.

Editor : Agr