agraris.id / 29 Mei 2024
Bencana erupsi gunung Marapi sejak 03 Desember 2023 masih berlangsung hingga saat ini, bencana lahar dingin sebagai dampak erupsi turut menyumbang duka bagi masyarakat. Tidak hanya bangunan rumah dan sekolah yang rusak akibat banjir lahar dingin tersebut, area pertanian dan perkebunan warga juga mengalami kerusakan.Tercatan dari data Dinas Perkebunan,Tanaman Pangan,dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat mencatat ada sekitar 6000 ha lahan pertanian yang terdampak banjir lahar dingin. Saat ini Sumatera Barat menghadapi ancaman krisis pangan kedepannya.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah(DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Barat, Rustam Effendi, pada saat di wawancarai oleh tim Agraris.id memberikan beberapa analisis terkait permasalahan krisis pangan pasca bencana tersebut.

Belum ada upaya konkrit dari pemerintah

Pada wawancara bersama tim agraris.id tanggal 29 Mei 2024, Rustam Effendi menyampaikan analisanya terhadap sikap pemerintah yang seolah tidak peduli pada persoalan ancaman krisis pangan. “Analisa saya sederhana, pemerintah tidak care terhadap persoalan pangan ini, sejak erupsi Marapi 3 Desember 2024 yang dampaknya sudah dirasakan dengan matinya banyak tanaman akibat abu panas, hingga saat ini pasca bencana lahar dingin, belum ada tindakan konkrit yang dikerjakan pemerintah terkait revitalisiasi lahan pertanian ini. Resiko krisis pangan ini sebetulnya kami di SPI menilai sudah timbul bahkan sejak waktu awal Marapi erupsi” ucap nya.

Rustam Effendi juga menyampaikan betapa krusialnya daerah sumatera barat sebagai penghasil pangan, “_Sumatara Barat terkhusus pada daerah terdampak bencana hari ini adalah sentra penghasil padi dan sayuran, termasuk juga beberapanya sentra peternakan sapi dan unggas. rusaknya daerah itu tidak hanya berdampak pada kawasan sekitar saja seperti Bukittinggi dan Agam, tetapi juga berdampak pada provinsi tetangga, sebab daerah di lingkaran Marapi itu adalah penyuplai kebutuhan pokok untuk sumatera tengah yaitu Sumbar, Riau, dan Jambi” ucapnya.

Upaya mengatasi  krisis pangan

Dalam wawancara bersama tim agraris.id Rustam effendi menyampaikan beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam upaya menghadapi krisis pengan. “Langkah pertama yang dapat dilakukan hari ini tentu adalah kembali memperbaiki lahan pertanian yang ada itu. Pemerintah juga harus segera mengambil tindakan konkrit, dana revitalisasi lahan pertanian yang ada pada dinas pertanian harus segera di distribusikan guna kembali me revitalisasi lahan itu bukan pembukaan lahan baru, melainkan memulihkan dan mengembalikan fungsi lahan pertanian yang terdampak”.

Rustam Effendi yang akrab di panggil Bang Tam itu juga mengharapkan pemerintah membangun Pusdiklat disetiap Kbupaten/kota, “SPI sudah sejak lama merekomendasikan supaya dibangun balai diklat disetiap kabupaten/kota. fungsinya adalah memberikan pelatihan tentang teknologi pertanian temasuk pembibitan dan pupuk, kita harapkan nantinya pada saat seperti ini misalnya petani tidak lagi bingung dan dapat dengan cepat kembali menfungsikan lahannya sehingga kita dapat melewati momok menakutkan bernama krisis pangan itu”

-ags-

#bencana #sumbar #marapi #galodo #lahardingin #petani #pertanian #krisis #pangan #mahyeldi