Saat ini yang menjadi persoalan tanah yaitu kemasaman tanah, bahan organik yang rendah, kadar nutrisi makro rendah dan juga ketersediaan unsur P sangat rendah. Persoalan ini dapat diatasi dengan upaya perbaikan kondisi tanah seperti pemupukan yang dilakukan langsung ke tanah.
Alternatif yang dapat digunakan adalah mengombinasikan antara pemanfaatan agen hayati dan pupuk organik. Salah satu inovasi yang bisa digunakan sebagai agen hayati sekaligus pupuk organik cair adalah Jamur Keberuntungan Abadi (Jakaba). Penamaan abadi karena ditemukan oleh Aba Junaidi Sahidi pada tahun 2019. Dalam pengaplikasiannya Jakaba memiliki beberapa manfaat seperti :
- Mempercepat pertumbuhan tanaman kerdil.
- Memperpanjang umur tanaman.
- Mengatasi layu fusarium.
Proses pembuatan Jakaba yang sederhana menjadikan alternatif pemupukan saat ini, cukup dengan mencampurkan 3 L air cucian beras yang masih pekat, 3 sendok teh dedak halus dan 3 helai akar bambu kemudian dituangkan ke dalam wadah. Setelah itu wadah ditutup rapat menggunakan kain agar sirkulasi udara masih terjaga dan diletakkan di tempat teduh, gelap dan sejuk. Lakukan inkubasi selama 2 minggu.
Pengaplikasian Jakaba dilakukan dengan cara memipet air Jakaba dan dicampur dengan 1 Liter air, selanjutnya Jakaba diberikan sebanyak 250 ml per polybag. Pengaplikasian Jakaba pertama kali setelah 2 minggu atau 28 hari setelah tanam. Perlakuan Jakaba diberikan setiap satu kali 2 minggu selama 6 minggu setelah tanaman ditanam atau sampai vegetatif maksimal.
Menurut penelitian yang dilakukan Alfurqan tahun 2023 pada tanaman tomat, pemberian Jakaba terbaik terdapat pada dosis 20 ml/L dengan jumlah buah 4 dan bobot buah 45,79 gram per tanaman dengan dua kali panen.
(Agr/FR)
Editor (Agr/Panp)
Related posts
Kategori
- Headline (141)
- Info Agraris (107)
- Litbang (1)
- Tani Muda (2)
- Uncategorized (8)