Agraris.id, Padang– Universitas Andalas menjadi tuan rumah The 2nd Internasional Conference and The1 1th Congress of The Entomological Society of Indonesia (ICCESI) 2023 yang berlangsung pada Jumat (29/9) di Hotel Santika.

Adapun sembilan negara yang hadir diantaranya Malaysia, Filipina, Jepang, Australia, India, Uni Emirat Arab, Pakistan, Amerika Serikat serta juga beberapa Kota dan Provinsi di Indonesia seperti Medan, Padang, Riau, Palembang, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Malang, Bali, Kalimantan, Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua. Sekitar 230 peserta dari seluruh dunia berkumpul untuk bertukar ide, pengetahuan, dan pengalaman tentang serangga dan spesies mereka yang benar-benar menginspirasi pemandangan. Dalam kegiatan ini, kompetisi fotografi juga diselenggarakan yang dihadiri 90 peserta dari seluruh Indonesia dengan 132 foto serangga yang spektakuler dan kompetisi kuis entomologi yang diikuti oleh 10 universitas di Indonesia.

Mengangkat tema “Mengurangi Perubahan Iklim melalui Penggunaan Serangga yang Menguntungkan untuk Mendukung Ekosistem Berkelanjutan dan Keamanan Makanan,” menghadirkan narasumber Dr. Nurul Wahida (University Kebangsaan Malaysia), Prof. Dr. Nurul Huda (University Sabah Malaysia), Maulana Marman, S.P. (Provivi Inc.) serta narasumber yang hadir secara hybrid Prof. Damayanti Buchori (IPB University), Dr. Susan MF Calumpang (UPLB), Dr. Katsuyuki Eguchi (Tokyo Metropolitas University), Dr. Kris AG Wyckhyus (Univ. of Queensland).

Wakil Rektor IV Universitas Andalas Dr. Hefrizal Handra, M. Soc mengungkapkan pentingnya konferensi dan kongres karena telah menyatukan sebuah pertemuan yang luar biasa dari para ahli, peneliti, dan penggemar dari bidang entomologi. Dengan semangat kolaborasi, patut dicatat bahwa dua dari 16 fakultas di Universitas Andalas. Ia mendorong masing-masing peserta untuk secara aktif terlibat dalam dialog, berbagai ide-ide inovatif dan menumbuhkan kemitraan yang memiliki potensi untuk menghasilkan solusi substansi. Nah untuk tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan imperatif untuk sistem pangan yang berkelanjutan membutuhkan upaya interdisiplin.

Masyarakat Entomologi Indonesia melakukan seminar internasional untuk membahas serangga dari semua aspek seperti biosystematika serangga, bio-ekologi, toksikologi, dan manajemen hama serangga. “Hasil yang diharapkan dari seminar ini adalah IOP Scopus Index Procedure dan manuskrip lainnya untuk diserahkan ke Indonesia Journal of Entomology, dan juga mengharapkan semua anggota ESI dapat meningkatkan publikasi internasional dan nasional,” Tegas Wakil Rektor IV Unand tersebut.

Editor : Ajr-Ags