Padang-Agraris.id, Pemerintah dikabarkan akan mengimpor beras hingga jutaan ton ditahun 2024, hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia yakni Ma’aruf Amin. Ma’aruf Amin menekankan bahwa itu sifatnya antisipasi dan belum tentu dilaksanakan.

Pertama itu sifatnya antisipasi, ya belum tentu dilaksanakan, tapi dilihat. Kalau memang dalam rangka mencukupi, kalau terjadi memang itu penennya kurang bagus, memang ada kekurangan dalam rangka mencukupi penyediaan. Artinya, kalau itu terpaksa itu dilakukan dalam rangka itu,” kata Ma’ruf di RSD Wongsonegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024).

Ma’ruf menyampaikan pemerintah juga akan melihat hasil panen dalam negeri terkait impor beras itu. Jika terjadi kekurangan, kata Ma’ruf, impor hingga 5 juta ton itu harus dilakukan.

“Dan kita akan lihat panen-panen yang akan terjadi ini seperti apa, nanti berapa. Antisipasinya itu kalau akibat daripada El Nino ini ya kalau terjadi seperti yang dikhawatirkan berarti harus mengimpor sampai 5 juta (ton). Sebab, kalau tidak tercukupi jadi masalah, jadi masalahnya nanti kita lihat dalam keadaan di mana kita menghadapi itu,” sebutnya.

Menurut Ma’ruf, hasil panen dipengaruhi oleh El Nino sehingga impor beras itu menjadi langkah yang harus diambil pemerintah.

“Karena adanya El Nino itu kan terganggu, nah seberapa nanti terganggunya, nah 5 juta itu antisipasinya. Siap-siapnya begitu,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan impor beras berpotensi akan meningkat hingga 5 juta ton pada tahun 2024.

“Tahun ini Indonesia memutuskan untuk mengimpor 3,5 juta ton beras dan berpeluang mencapai 5 juta tahun 2024. Perlu percepatan peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).

Impor tersebut dilakukan adanya potensi produksi beras tahun ini akan menurun, yakni 30,9 juta ton dari tahun sebelumnya mencapai 32 juta ton.

“Realitas produksi beras nasional Indonesia dulu kita pernah swasembada, sekarang terpaksa harus impor produksi beras nasional periode 2022-2023 mengalami penurunan akibat ancaman El Nino dan dari sebelumnya 31 juta ton dan diperkirakan turun menjadi 30 juta ton pada tahun 2023,” terangnya.

(Agr/pa)