By : Dwi Arizna Arofah

Pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Namun, dalam banyak kasus, kontribusi perempuan dalam pertanian sering kali terabaikan atau kurang diakui. Padahal, perempuan memiliki peran yang signifikan dalam memajukan sektor pertanian dan mencapai keberlanjutan pangan. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan pentingnya peran perempuan dalam pertanian dan bagaimana pemberdayaan mereka dapat mendorong kemajuan di sektor ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas peran perempuan dalam pertanian, tantangan yang mereka hadapi, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan partisipasi dan peran perempuan dalam sektor pertanian.

  1. Kontribusi Perempuan dalam Pertanian:

Perempuan memainkan peran yang penting dalam pertanian dan memiliki dampak yang signifikan pada keberlanjutan serta ketahanan pangan. Berikut adalah beberapa kontribusi perempuan dalam pertanian:

  1. Produksi Pangan: Perempuan terlibat dalam berbagai aspek produksi pangan, mulai dari penanaman hingga panen. Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO), perempuan bertanggung jawab atas 43% tenaga kerja di sektor pertanian di negara-negara berkembang. Mereka berperan dalam pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pemrosesan hasil panen.

Sumber informasi: FAO. (2011). The State of Food and Agriculture: Women in Agriculture – Closing the gender gap for development.

  1. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Perempuan juga berperan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di sektor pertanian. Mereka memiliki pengetahuan tradisional tentang konservasi tanah, air, dan keanekaragaman hayati. Melalui praktik-praktik berkelanjutan ini, perempuan membantu mempertahankan kesuburan lahan, menjaga keseimbangan ekosistem, dan melindungi lingkungan.

Sumber informasi: United Nations Women. (2016). The role of women in agriculture.

  1. Pemasaran Hasil Pertanian: Perempuan juga terlibat dalam pemasaran dan penjualan hasil pertanian. Mereka berperan sebagai agen pemasaran, pengumpul, dan pedagang. Kontribusi ini tidak hanya berdampak pada pendapatan keluarga, tetapi juga pada distribusi pangan dan ekonomi lokal.
  2. Keberlanjutan dan inovasi: Perempuan sering kali menjadi agen perubahan dalam mendorong inovasi pertanian. Mereka terlibat dalam pengembangan dan penerapan praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk organik, pengendalian hama alami, dan diversifikasi tanaman. Peran inovatif perempuan dalam pertanian memungkinkan adaptasi terhadap perubahan iklim dan tantangan lainnya.

Sumber Informasi: International Food Policy Research Institute (IFPRI). (2019). Gender in Agriculture Sourcebook

  1. Tantangan yang Dihadapi Perempuan dalam Pertanian:

Meskipun peran penting yang dimainkan oleh perempuan dalam pertanian, mereka juga menghadapi berbagai tantangan. Beberapa tantangan yang sering mereka hadapi antara lain:

  1. Akses Terbatas terhadap Sumber Daya: Perempuan seringkali menghadapi keterbatasan akses terhadap lahan, modal, teknologi, dan pelatihan pertanian. Kurangnya kepemilikan lahan dan akses terhadap sumber daya ini menghambat kemampuan perempuan untuk mengoptimalkan potensi mereka dan menghadapi perubahan yang cepat dalam sektor pertanian.

Sumber Informasi : International Fund for Agricultural Development (IFAD), World Bank.

  1. Peran yang Kurang Diakui: Peran perempuan dalam pertanian seringkali kurang diakui dan dihargai secara memadai. Keterbatasan pengakuan ini dapat mengurangi motivasi perempuan untuk berpartisipasi aktif dan mengembangkan kemampuan mereka di sektor pertanian.

Sumber Informasi : Food and Agriculture Organization (FAO), International Center for Research on Women (ICRW).

  1. Beban Kerja Ganda: Perempuan di pertanian sering menghadapi beban kerja ganda, yaitu menjalankan tanggung jawab pertanian sekaligus tugas-tugas rumah tangga. Hal ini mengakibatkan keterbatasan waktu dan energi yang mereka miliki untuk meningkatkan diri, mengikuti pelatihan, atau berinovasi dalam pertanian.

Sumber Informasi : Oxfam, United Nations Women (UN Women).

III. Mendorong Pemberdayaan Perempuan dalam Pertanian:

Untuk mendorong pemberdayaan perempuan dalam pertanian, langkah-langkah berikut dapat diambil:

  1. Peningkatan Akses terhadap Sumber Daya: Diperlukan kebijakan dan program yang mendukung peningkatan akses perempuan terhadap lahan, modal, teknologi pertanian, dan pelatihan. Hal ini akan memungkinkan perempuan untuk lebih berperan dalam produksi pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.

Sumber Informasi : International Institute for Sustainable Development (IISD), World Food Programme (WFP).

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan khusus untuk perempuan di pertanian sangat penting. Pelatihan dalam teknik pertanian modern, manajemen usaha, dan praktik pertanian berkelanjutan akan membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam sektor ini.

Sumber Informasi : Women’s Empowerment in Agriculture Index (WEAI), International Development Research Centre (IDRC).

  1. Kesetaraan Gender dan Partisipasi: Mendorong kesetaraan gender di sektor pertanian melalui kebijakan yang mendukung partisipasi perempuan, pengambilan keputusan bersama, serta mendukung peran kepemimpinan perempuan dalam pertanian.

Sumber informasi : Global Forum on Agricultural Research (GFAR), PBB Komisi untuk Status Wanita (CSW).

Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam sektor pertanian dan kontribusi mereka berdampak pada keberlanjutan pertanian, ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi. Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menghadapi tantangan masa depan, penting bagi kita untuk mengakui, menghargai, dan mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pertanian. Dengan memperkuat peran perempuan dalam pertanian, kita dapat menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing, serta mendorong kemajuan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.