Penulis: Irfan Syarif, Wiji Subekty, dan Joy Prima
Mahasiswa KKN UNAND

Padang, Agraris.id- Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam KKN (Kuliah Kerja Nyata) UNAND (Universitas Andalas) 2023 melaksanakan sosialisasi tentang pembuatan briket dari limbah tebu sebagai energi alternatif untuk masyarakat Nagari Tigo Balai.

Kegiatan sosialisasi tersebut diadakan di Kantor Jorong Surau Lubuk Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam Sumatera Barat, Senin 24/7/2023. Kegiatan tersebut dihadiri oleh warga dari berbagai jorong yang ada di Kenagarian Tigo Balai. Melalui kegiatan tersebut mahasiswa ingin berbagi pengetahuan dengan masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan limbah tebu hasil industri gula merah menjadi suatu alternatif bahan bakar yang mudah dan murah untuk dihasilkan.

M. Zikri Ar-Rasyid, Mahasiswa KKN selaku pemateri dari pembuatan briket mengatakan bahwa Nagari Tigo Balai memiliki potensi tebu yang melimpah sehingga perlu pengolahan untuk limbah yang dihasilkan.
’Di sini sangat banyak tebu begitu juga masyarakat yang kebanyakan mengolah tebu otomatis limbah yang dihasilkan juga menumpuk, briket bisa menjadi salah satu inovasi,’’ Ujar Zikri.

Briket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti serbuk kayu, serbuk arang, dan limbah pertanian. Briket dibentuk melalui proses kompresi atau pemadatan bahan-bahan tersebut menjadi bentuk yang lebih padat. Briket memiliki bentuk yang seragam dan pada umumnya berbentuk silinder atau balok.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat briket dari ampas tebu cukup mudah. Briket dapat dihasilkan dari beberapa bahan yang mudah didapat seperti ampas tebu yang telah dikeringkan, tepung tapioka, dan air secukupnya. Pembuatan briket dimulai dengan membakar ampas tebu menjadi arang selama 3-4 jam, selanjutnya arang dihaluskan dan dicampur dengan adonan tapioka dan air panas. Adonan kemudian dicetak dan dijemur dibawah terik matahari selama seminggu.

’’Arang yang digunakan harus dibakar dalam wadah yang kedap udara selama proses pembakaran,’’ Jelas Zikri.

Selama kegiatan, Masyarakat yang hadir tampak antusias dengan informasi yang disampaikan. Salah satunya Yulmira masyarakat dari Jorong Surau Lubuak yang bertanya tentang keunggulan dari briket. “Apa saja keunggulan dari briket ampas tebu daripada bahan bakar lainnya?,’’Tanya Yulmira.

Wiji Subekti, Mahasiswa KKN yang juga pemateri menjawab bahwa briket memiliki keunggulan pada bagian ketahanan.
’’Briket yang dihasilkan memiliki beberapa keunggulan diantaranya daya bakar yang cukup tahan lama dan tidak menghasilkan asap ketika dibakar,’’ Jawab Wiji.

Warga tampak tertarik dengan potensi dari briket ampas tebu yang disosialisasikan. Pada momen tersebut warga yang hadir juga mendapatkan contoh produk briket yang sudah disiapkan oleh mahasiswa sebelumnya. Sosialisasi ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat kenagarian tigo balai tentang cara membuat briket yang mudah dan murah. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan ampas tebu yang ada dilingkungan sekitar khususnya pada industri gula merah yang ada di Nagari Tigo Balai.

(agr/panp)