Agraris.id, Pesisir Selatan – Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung pangan di Provinsi Sumatera Barat sebab memberikan kontribusi di atas 10 persen terhadap total produksi gabah di sumbar. Kabupaten Pesisir selatan melihatkan keseriusannya dalam mengembangkan sektor pertanian dibawah kepemimpinan Bupati Rusna Yul Anwar. Hal itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026 menjadikan sektor pertanian sebagai tumpuan kemandirian ekonomi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Mardianto, S.Hut, M.H melalui wawancara yang dilakukan tim Agraris.id menyatakan bahwa keinginan kemajuan sektor pertanian pesisir selatan yang lebih signifikan perlu adanya kerjasama multi pihak dalam pembangunan sektor ini, terutama peran dari generasi muda.

” Kami akan terus mencoba mengajak generasi millenial dan gen Z di pesisir selatan melihat peluang besar sektor pertanian di daerahnya masing-masing “ Ujarnya.

Berdasarkan Hasil Tahap I Sensus Pertanian di Provinsi Sumatera Barat. Pesisir Selatan menjadi peringkat ke 3 jumlah petani millenial terbanyak di Sumbar. Petani milenial berumur 19–39 tahun berjumlah 18.684 orang.

Mardianto menyebutkan bahwa Bapak Bupati memberikan atensi khusus untuk terus mencetak petani dari kalangan generasi muda.

” Kami akan terus Optimalkan keikutsertaan generasi muda di pesisir selatan dalam program menjaga ketahanan pangan baik dalam bentuk pendampingan, pelatihan dan kesempatan berkecimpung di sektor pertanian “ Tambahnya.

Ia juga menambahkan, walaupun jumlah petani muda di Pesisir Selatan masuk kedalam 3 besar jumlah terbanyak di sumbar, Pemkab Pesisir Selatan melalui Dinas Pertanian akan terus menggenjot semangat keikutsertaan generasi muda di sektor pertanian dengan kolaborasi yang terintegrasi baik dari pemerintah, anak muda pesisir, organisasi kepemudaan dan lain-lain agar masalah krisis regenerasi petani di Pesisir Selatan dapat diantisipasi.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus fokus mengoptimalkan sektor pertanian dari hulu hingga hilir sebagai peningkatan produksi dan nilai tambah baik dari subsektor padi, jagung dan tanaman pangan perkebunan lainnya.

Ags-Azs