Agraris.id, Padang-Kita mengenal masyarakat Indonesia identik dengan yang namanya padi, padi merupakan makanan pokok sehari hari yang mengandung karbohidrat di dalam nya. Padi sudah di konsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu.

Seiring berjalannya waktu, penelitian mengembangkan berbagai macam varietas padi, baik itu padi sawah maupun padi darat yang biasa di kenal “Padi Gogo”, begitu banyaknya varietas di Indonesia ada yang menarik untuk kita ulas.

Padi Varietas Cisokan, Padi yang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia, padi ini memiliki tekstur nasi yang pera atau berderai, padi ini hidup di dataran tinggi dan kalo lebih di spesifikan yakni di kabupaten Solok.

Cisokan dapat mencapai jumlah anakan produktif nya antara 20-25 batang, gabahnya berbentuk lonjong sedang dengan warna gabah kuning bersih. Tingkat dari kerontokan dan kerebahannya sedang. Dengan rata rata hasil panen mencapai 4,5 ton/Ha dengan potensi hasil 6,0 ton/ha, bobot 1000 butir padi Cisokan dapat mencapai 22 gram. Tekstur nasinya pera, dengan kadar amilosa hingga 26% (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 1995).

Padi ini dinilai cocok dilidah orang Minang itu sendiri, beras yang berasal dari varietas Cisokan menjadi beras yang banyak digemari di Sumatera Barat, karena masyarakat Sumatera Barat umumnya menyukai nasi yang bertekstur pera, makanya banyak masyarakat yang menyukai beras ini.

Beras solok yaitu Varietas Cisokan dan Anak Daro, secara resmi mendapat pengakuan geografis dari pemerintah pusat, seiring telah diserahkannya sertifikat Indikasi Geografis (IG) beras solok oleh Kemenkum HAM pada Desember 2018 yang lalu. Sehingga, dua varietas ini pun dipatok dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp. 13.000 hingga Rp. 15.000 per kilogramnya. (https://diperta.solokkab.go.id)

(Agr/panp)