Agraris.id- Sejumlah mahasiswa dari Universitas Andalas yang berjumlah 23 orang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Pakan Rabaa Tengah Solok Selatan. Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh merupakan salah satu dari tujuh Kecamatan di Kabupaten Solok Selatan yang merupakan pintu gerbang dari Kabupaten Solok Selatan, karena terletak paling utara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok.
Dalam pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan, salah satunya adalah Branding Nagari yang bertujuan untuk mempromosikan berbagai objek wisata, budaya, dan umkm(usaha mikro, kecil dan menengah) yang ada di Nagari Koto Parik Gadang Diateh. Branding nagari yang kami lakukan salah satunya yaitu UMKM Kipang Ketan KW (Karya wanita) yang ber alamat di Jorong Batang Lolo Sungai Rambutan, Pakan Rabaa Tengah, Kec. Koto Parik Gadang Diateh, Kab. Solok Selatan, Sumatera Barat.
Usaha kipang ketan ini berawal di tahun 2012 yang terdiri dari ibuk pkk yang sedang praktek membuat suatu olahan nagari. Saat tahun 2012, masih mencoba-coba dan akhirnya baru terealisasi di tahun 2013. Pemilik kipang ketan KW (Karya Wanita), merintis kipang ketan awal mulanya karna di daerah Koto Parik Gadang Diateh Solok selatan ini karna di daerah tersebut belum ada yang memproduksi kipang ini. Dari sinilah timbul keinginan pemilik toko membuka usaha tersebut dan dorongan dari teman ujar sang pemilik toko.
Kipang sendiri seperti yang kita ketahui berasal dari beras ketan. Beras ketan merupakan salah satu dari varietas padi (Oryza sativa var. glutinosa). Beras ketan memiliki ukuran yang lebih besar dan keras. Jika dimasak maka beras ketan akan memiliki tekstur yang lengket. Butir ketan beragam warnanya, ada yang bewarna putih, merah atau hitam (Balitbangtan, 2015). Beras ketan bermanfaat bagi kesehatan yang berguna mengatur metabolisme normal lemak, untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi. Bagi kesehatan, beras ketan juga dapat mengobati penyakit kencing manis atau diabetes melitus (Kementerian Pertanian, 2015).
Pembuatan kipang di mulai dari beras ketan putih dan hitam di pisahkan, lalu masing-masing jenis beras ketan di rendam selama tiga hari di wadah besar. Setelah itu di rebus hingga matang. Setelah matang, jemur kurang lebih tiga hari hingga airnya kering lalu baru dingin kan menggunakan pendingin atau kipas angin agar kipang tersebut kering sempurna. Setelah kering barulah di goreng menggunakan minyak panas sebentar laku angkat dan keringkan agar minyak terpisah dengan beras ketan yang sudah di goreng. Setelah di goreng dan dingin masukan kedalaman adonan satu cup gula tebu yang sudah meleleh dan campurkan hingga teraduk dan menyatu. Setelah itu cetak adonan dan potong-potong membentuk segi empat kecil-kecil lalu dingin kan selama kurang lebih 10 menit. Kipang siap di bungkus dan di pasarkan. Pemesan bisa request atau meminta untuk dicampur dalam satu picis antara kipang hitam dan kipang putih.
Kipang ketan diantarkan ke minimarket sekeliling KPGD dan sekitarnya. Ada beberapa toko juga dari padang yang mengambil oleh-oleh khas solok selatan ini untuk di jual di Kota Padang seperti Cristine Hakim dan Sanjai Salero. Satu pak kipang di jual seharga Rp 13.000 jika masih berada di toko pemilik, berbeda harga jika sudah di pasarkan seperti di minimarket setempat dan toko oleh-oleh yang ada di Padang naik berkisar antara 3-7k menjadi Rp 15.000-20.000. Omset perbulan pun juga terbilang fantastis berkisar dari 12.000.000 hingga 17.000.000. Permintaan melonjak saat perayaan hari raya seperti Idul fitri, idul Adha dan ketika masyarakat yang merantau ingin membawakan oleh-oleh.
Related posts
Kategori
- Headline (141)
- Info Agraris (107)
- Litbang (1)
- Tani Muda (2)
- Uncategorized (8)